Refleksi atas Wafatnya Ustadz Jazir ASP
Oleh : Mohammad Muhajir *
Kepergian Ustadz Jazir ASP bukan sekadar kabar duka. Ia adalah jeda sunyi yang mengajak kita semua—khususnya generasi penerus BKPRMI—untuk menoleh ke belakang, lalu melangkah ke depan dengan lebih bertanggung jawab.
Beliau bukan hanya salah satu founder BKPRMI. Ustadz Jazir ASP adalah arsitek sunyi dari gerakan besar pendidikan Al-Qur’an di Indonesia. Melalui inisiasinya dalam penyusunan metode Iqra’, jutaan anak Muslim belajar mengenal huruf demi huruf Al-Qur’an—sering kali tanpa pernah tahu siapa perintis di balik kemudahan itu.
Di situlah letak keagungan beliau.
Beramal besar tanpa meminta dikenal.
Mengubah arah sejarah tanpa menuntut disebut.
Metode Iqra’ bukan sekadar buku. Ia adalah ikhtiar peradaban. Ia lahir dari kegelisahan seorang pendidik yang tidak ingin Al-Qur’an hanya dimiliki segelintir orang yang kuat aqidah keislamannya saja, tetapi bisa disentuh oleh siapa pun—anak desa, anak kota, anak masjid, anak musholla—dengan cara yang mudah dan penuh cinta untuk menumbuhkan rasa memiliki terhadap agamanya.
Generasi BKPRMI hari ini mungkin sibuk dengan program, agenda, dan target capaian. Namun wafatnya Ustadz Jazir ASP mengingatkan kita pada satu pertanyaan mendasar:
Apakah kita masih menjaga ruh perjuangan itu?
BKPRMI tidak dibangun di atas popularitas, tetapi ketekunan.
Tidak dibesarkan oleh panggung, tetapi oleh kesabaran mengajar huruf demi huruf.
Tidak diwariskan dengan jabatan, tetapi dengan keikhlasan yang konsisten.
Ustadz Jazir ASP telah menyelesaikan tugas di usianya ke-63 tahun sebagaimana usia Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam.
Kini, tongkat estafet itu ada di tangan kita.
Menjadi penerus bukan berarti sekadar melanjutkan struktur organisasi, tetapi menjaga arah. Bahwa BKPRMI tetap berpihak pada umat, pada anak-anak, pada guru ngaji, dan pada Al-Qur’an sebagai pusat gerakan.
Semoga Allah ο·» menerima seluruh amal beliau, mengangkat derajatnya bersama para pejuang Al-Qur’an, dan menjadikan kita generasi yang tidak hanya pandai mengenang—tetapi mampu melanjutkan dengan amanah.
Selamat jalan, Ustadzunaa..!
"Jejakmu telah menjadi jalan kami"
Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun.
* Mohammad Muhajir, ST., CPW. adalah dirda LPPTKA Surabaya dan anggota pengurus DPW BKPRMI Jatim
π Ikuti media sosial beliau di :
π Blog: SekolahAnakAjaib.Com
π₯ YouTube: Sekolah Anak Ajaib
π΅ TikTok: @sekolahanakajaib
π Facebook Page: Sekolah Anak Ajaib

Komentar
Posting Komentar