Temu Kangen & Rakernas PHR 2025 Hadirkan Kisah Nyata Keajaiban Hidup Peserta

 

Mengenakan blangkon Wahyuwono bertestimoni keajaiban setelah riyadhoh 40 hari

Gresik - Tenda kebersamaan Temu Kangen & Rakernas PHR 2025 yang digelar pada Sabtu–Ahad, 6–7 September 2025 berlangsung hangat, penuh ukhuwah, dan sarat makna. Acara dua hari ini mengusung tema “Bahagia Bersama di Jalan Allah, dengan Santuy dan No Lebay” dengan agenda utama pembukaan, presentasi wilayah, kuliah subuh, fun games, hingga Rakernas.

Namun, salah satu momen paling berkesan hadir pada Malam Keakraban yang diisi dengan sharing dan testimoni dari para peserta. Kisah-kisah nyata yang disampaikan bukan hanya menginspirasi, tetapi juga menggugah hati hadirin bahwa pertolongan Allah nyata benar adanya.

Kisah Nurhidayah Fitri: Dari Single Parent hingga Dinikahkan Kyai

Peserta asal Surabaya, Nurhidayah Fitri, membagikan pengalaman spiritual yang dialaminya setelah mengenal PHR. Ia datang ke Jawa Timur sebagai single parent dengan niat menikahkan putranya secara syar’i tanpa pacaran. Namun tak disangka, justru dirinya juga ikut menikah, dinikahkan langsung oleh kyai pesantrennya di Situbondo yang ia sebut dengan panggilan Abi dalam kisahnya.

Bukan hanya itu, saat menghadapi masalah finansial di bank, Nurhidayah memberanikan diri meminta keringanan hanya untuk membayar pokok pinjaman. Ia berterus terang bahwa dirinya takut ancaman Allah terkait dosa riba. Sikap jujurnya membuat pimpinan lembaga finansial tersentuh hingga meneteskan air mata, dan akhirnya mengabulkan permintaannya tanpa tambahan biaya, denda, maupun ongkos lainnya (BDO).

Kisah Wahyuwono: Hutang Terlunas dengan Jalan Tak Terduga

Testimoni lain datang dari Wahyuwono, pemilik toko grosir jam dan arloji di Jombang. Usahanya sempat terpuruk karena terlilit hutang. Dalam sebuah riyadhoh online dalam pendampingan PHR Jombang, ia pernah berjanji pada pihak debt collector bank untuk melunasi tanggungan Rp18 juta esok hari pukul 13.00 WIB. Saat ditanya jaminannya, ia menjawab lantang, “Bismillah, jaminannya Allah.”

Ajaibnya, sebelum tenggat waktu, kakak misanannya dari Kalimantan yang lama tak berkomunikasi tiba-tiba menelpon, lalu mentransfer Rp23 juta dari zakat maal usahanya. Dana itu cukup untuk melunasi hutangnya, bahkan masih bisa dibagikan sebagian kepada para satpam dan petugas kebersihan perumahan.

Tak berhenti di situ, keesokan harinya sang kakak kembali menanyakan jumlah total hutangnya. Meski awalnya ragu, Wahyuwono menyebutkan jumlah yang lebih besar, yakni Rp91 juta. Subhanallah, kakaknya kembali mentransfer Rp100 juta sehingga seluruh hutangnya lunas. Masyaa Allah Tabarakallah.

Agenda Padat & Penuh Inspirasi

Selain sesi testimoni, Rakernas juga diisi dengan agenda:

Kuliah Subuh bersama Ust. Dwi Agus Wahyudi (Pembina Paguyuban)

Jalan Sehat & Fun Games untuk mempererat ukhuwah.

Presentasi wilayah dari Yogyakarta, Surabaya-Sidoarjo, Malang, dan Gresik.

Rakernas PHR yang mewajibkan perwakilan setiap wilayah hadir aktif.

Penutupan Mushafahah & Foto Bersama.

Doa & Harapan

Dengan penuh rasa harap seluruh keluarga besar PHR senantiasa dalam lindungan Allah, semakin kuat dalam dakwah, dan istiqamah dalam menebar keberkahan di jalan Allah.


Mohammad Abu SaRach 

Founder Sekolah Anak Ajaib 

https://bioqu.id/PRELAUNCHSekolahAnakAjaib

Komentar

  1. Masyaalloh tabarokaallohu lii lanaa wa lakum yaa ustadz,.. wajazakallohu khoir,.. atas Bimbingan ustadz saya memperoleh pencerahan jiwa,. Sadari POLA PERTOLONGAN ALLOH SWT, TERLETAK PADA CARA KITA MEMAHAMI KEHENDAK NYA.

    BalasHapus

Posting Komentar