Cerpen Anak Serial Anak-anak Ajaib (Selalu ditolong Allah)
Rian dan Dika Membantu Memperbaiki Rante sepeda Farel yang lepas
Rian, Dika, dan Farel sedang menikmati liburan sekolah mereka. Cuaca cerah di Surabaya membuat mereka bersemangat untuk bersepeda keliling kampung Ampel. Setiap pagi, mereka berkumpul di rumah Rian sebelum memulai petualangan mereka.
"Besok kita ke mana lagi, ya?" tanya Farel sambil memperbaiki rantai sepedanya.
"Bagaimana kalau kita mampir ke masjid Ampel lagi? Ustadz Arif sering cerita hal-hal menarik di sana," usul Dika.
"Setuju! Ustadz Arif selalu punya cerita yang seru," tambah Rian dengan semangat.
Keesokan harinya, mereka bersepeda menuju masjid Ampel. Sesampainya di sana, mereka menemukan Ustadz Arif Billah sedang berbincang dengan beberapa jamaah. Setelah menunggu sebentar, mereka menghampiri Ustadz dengan senyum lebar.
"Assalamu'alaikum, Ustadz," sapa Rian. "Kami ingin tahu lebih banyak tentang puasa Asyura yang Ustadz sebutkan kemarin."
"Wa'alaikumussalam, anak-anak. Tentu saja, mari kita duduk sebentar," jawab Ustadz Arif Billah dengan ramah.
Mereka duduk di serambi masjid, mendengarkan dengan penuh perhatian. "Puasa Asyura itu dilakukan pada tanggal 10 Muharram," jelas Ustadz Arif Billah. "Ini adalah salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad _Shallallahu ‘alaihi wa sallam_."
"Kenapa tanggal 10, Ustadz?" tanya Dika penasaran.
"Karena pada hari itu, Nabi Musa dan Bani Israil diselamatkan dari kejaran Firaun. Nabi Muhammad _Shallallahu ‘alaihi wa sallam_ pun memerintahkan umat Islam untuk berpuasa pada hari tersebut sebagai bentuk syukur dan mengingat peristiwa itu. Nabi juga menganjurkan kita untuk berpuasa sehari sebelumnya, tanggal 9 Muharram, agar berbeda dengan puasa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi."
Rian mengangguk. "Jadi kita puasa dua hari, ya, Ustadz? Tanggal 9 dan 10 Muharram?"
"Betul sekali, Rian," jawab Ustadz Arif sambil tersenyum. "Puasa Tasu’a dan Asyura ini menghapus dosa-dosa kecil kita selama setahun yang lalu. Ini juga melatih kita untuk bersabar dan lebih bersyukur."
Mereka bertiga merasa sangat bersemangat setelah mendengar penjelasan itu. "Terima kasih, Ustadz. Kami akan mencoba menjalankan puasa itu," kata Farel dengan semangat.
Hari-hari liburan mereka pun diisi dengan kegiatan bermanfaat. Mereka sering berkumpul di masjid Ampel untuk belajar hal-hal baru dari Ustadz Arif Billah.
Ketika liburan hampir usai, mereka bersiap untuk kembali ke sekolah. Kebetulan, tanggal 9 dan 10 Muharram bertepatan dengan awal masuk sekolah. Rian, Dika, dan Farel merasa lebih siap untuk menjalani hari-hari sekolah mereka dengan semangat baru.
Pada hari pertama sekolah, mereka bercerita kepada teman-teman tentang puasa Tasu’a dan Asyura yang mereka pelajari dari Ustadz Arif Billah. "Kalian harus coba juga. Selain mendapatkan pahala, kita juga belajar untuk lebih bersyukur," kata Rian kepada teman-temannya.
Semua teman-teman mereka mendengarkan dengan antusias. Kebersamaan dan semangat belajar mereka semakin erat berkat ilmu baru yang mereka dapatkan selama liburan. Di SD Al-Irsyad, mereka tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga dari pengalaman dan kebersamaan yang mereka jalani.
Hari itu, Rian, Dika, dan Farel merasa sangat bangga. Mereka tidak hanya mengisi liburan dengan bermain, tetapi juga dengan menambah ilmu dan memperkuat iman. Liburan ini menjadi kenangan berharga yang akan mereka ingat selalu.
Abu SaRach
Komentar
Posting Komentar