Vibes Kebersamaan Rian, Dika, dan Farel di Momen Idul Adha

Cerpen Anak Sekolah Serial Anak Ajaib 
(Anak yang selalu ditolong Allah)

Pada Senin, 17 Juni 2024 suatu pagi hari yang cerah, Rian, Dika, dan Farel, tiga sahabat dari kelas 4 SD Al-Irsyad Surabaya, bersiap-siap merayakan Idul Adha. Hari itu adalah hari yang istimewa karena mereka akan berpartisipasi dalam kegiatan penyembelihan hewan kurban di masjid kampung Ampel dekat rumah mereka.

Ketiga sahabat itu berkumpul di rumah Rian yang letaknya paling dekat dengan masjid. "Assalamualaikum Selamat Idul Adha, teman-teman!" sapa Rian sambil tersenyum lebar. "Semoga kita semua diberkahi."

"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Idul Adha, Rian! Yuk, kita ke masjid sekarang," jawab Dika dengan penuh semangat.

Mereka bertiga berjalan menuju masjid dengan pakaian rapi dan berpeci. Setibanya di masjid, mereka bergabung dengan jamaah lain yang sudah berkumpul untuk melaksanakan sholat Idul Adha. Setelah sholat, khotbah singkat tentang makna pengorbanan Nabi Ibrahim dan ketaatan Nabi Ismail mengingatkan mereka akan pentingnya rasa syukur dan berbagi dengan sesama.

Setelah khotbah selesai, giliran kegiatan penyembelihan hewan kurban dimulai. Rian, Dika, dan Farel tidak sabar untuk membantu. Mereka mendekati Pak Ustadz Arif, yang bertugas memimpin kegiatan penyembelihan.

"Pak Ustadz, kami boleh bantu apa?" tanya Farel dengan antusias.

"Tentu boleh, anak-anak! Kalian bisa membantu mengumpulkan daging kurban dan membagikannya kepada warga sekitar," jawab Pak Ustadz Arif dengan ramah.

Ketiga sahabat itu segera bekerja sama. Rian membantu mengikat dan mengatur daging yang sudah dipotong, Dika mencatat nama-nama warga yang akan menerima daging kurban, dan Farel bertugas membagikan daging tersebut ke keranjang-keranjang kecil.

"Sungguh menyenangkan bisa membantu seperti ini," kata Rian sambil tersenyum.

"Benar, aku merasa kita melakukan sesuatu yang sangat berarti," tambah Dika.

Setelah semua daging kurban terkumpul dan siap dibagikan, mereka berkeliling kampung dengan beberapa kakak remas (Remaja Masjid) lainnya. Mereka mengetuk pintu rumah-rumah warga dan memberikan daging kurban dengan penuh keramahan. Setiap kali mereka menyerahkan daging kurban, mereka mengucapkan, "Assalamualaikum, Selamat Idul Adha, semoga berkah!"

Warga sangat senang menerima daging kurban dan mengucapkan terima kasih kepada Rian, Dika, dan Farel. "Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, terima kasih banyak, anak-anak. Semoga Allah membalas kebaikan kalian," kata seorang ibu dengan senyum hangat.

Hari itu berlalu dengan penuh kebahagiaan dan kebersamaan. Setelah selesai membagikan daging kurban, mereka kembali ke masjid untuk makan bersama. Makanan yang dihidangkan terasa lebih nikmat karena dimakan bersama-sama.

"Ini adalah Idul Adha yang sangat berkesan," kata Farel sambil menikmati makan siangnya.

"Iya, aku senang bisa membantu dan berbagi dengan orang lain," jawab Dika.

"Kita harus selalu ingat untuk bersyukur dan berbagi rezeki dengan sesama," tambah Rian dengan bijak.

Hari itu, Rian, Dika, dan Farel pulang dengan hati yang penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Mereka belajar bahwa Idul Adha bukan hanya tentang penyembelihan hewan kurban, tetapi juga tentang kebaikan, berbagi, dan kebersamaan. Ketiga sahabat itu berjanji untuk terus melakukan kebaikan dan menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari.


Abu SaRach



Komentar