Persiapan Masuk Sekolah Usai Libur Lebaran di Kampung Ampel

 Cerpen Anak Serial Anak Ajaib

 

Minggu siang itu usai berjama'ah sholat Dhuhur, seperti biasanya Rian, Dika, dan Farel berkumpul dulu istirahat sejenak di bawah pohon yang rindang di sudut kampung mereka di daerah Ampel.

Mereka terlihat sedang bercakap-cakap menjelang hari Senin pertama masuk sekolah setelah libur Lebaran yang menyenangkan.

Rian menatap ke langit yang berwarna biru bersih tanpa awan, meski menjelang sore langit Surabaya biasanya mendung,"Besok udah hari Senin aja, ya? Kita harus siap-siap nih buat masuk sekolah lagi."

Dika mengangguk, "Iya, betul. Udah lama banget nggak ke sekolah. Besok sudah harus siap belajar tiap hari lagi, mengerjakan PR lagi, rasanya males banget, ya."

Farel menghibur, "Ssst Jangan begitu kata-katanya, guys. Kita masih harus pakai ilmu jurus Disiplin Kata yang bisa bikin kita lebih semangat."

Rian mencoba mengingat, "Jurus yang mana, tuh?"

Farel menjelaskan dengan antusias, "Itu lho, yang diajarkan Ustadz Mohammad sebelum liburan. Jurus anak ajaib, anak-anak yang senantiasa ditolong Allah, yaitu jurus Disiplin Kata."

"Kita bisa mengubah kata-kata tidak Disiplin (positif) jadi lebih disiplin dengan mengganti kata-kata itu dengan lawan katanya, sehingga menjadi kata-kata yang lebih disiplin (lebih positif) dan berenergi karena, kata itu doa." Terangnya.

Dika bertanya, "Iya juga ya, tapi contohnya yang gimana, Farel? Please bantu diingatkan." Pinta Dika dengan penuh harap.

Farel memberi contoh, "Misalnya, kata Dika tadi 'males' bisa kita ganti jadi 'belum semangat'. Jadi, kalau kamu merasa males karena lama nggak sekolah, bilang aja 'belum semangat' karena lawan kata malas kan semangat,  jadi Allah bikin semangat nanti." Gitu deh. Jelas Farel.

Rian tersenyum, "Ah, jadi kayak bermain dengan kata-kata gitu ya? Keren juga, kan sama juga kata-kata itu bisa menjadi doa!" Imbuhnya.

Mereka pun bertekad untuk terus berlatih bersama-sama, mengubah kata-kata negatif menjadi positif, semakin siap menghadapi hari pertama sekolah dengan semangat yang baru.

Rian menyadari sesuatu, "Eh, tapi besok kan kita juga bakal ketemu sama teman-teman yang juga 'gak menyenangkan' di kelas. Gimana caranya supaya bisa lebih rileks dan  santai dengan mereka?" Tanya Rian yang telah menggunakan lawan kata 'menjengkelkan' dengan 'tidak menyenangkan'.

Dika berpikir sejenak, lalu berkata, "Mungkin kita bisa mulai dengan mengucapkan salam dan senyum kepada mereka. Itu bisa jadi awal yang baik untuk membangun hubungan, kita maafkan semua teman dari dalam hati sebelum mereka meminta maaf, dan kita dului mereka kita salami kan di kampung sudah lebaran saling salaman dan memaafkan, masak di kelas, enggak?" Sambil tersenyum puas atas idenya.

Farel setuju, "Iya, dan kita juga dibilangi ustadz Mohammad bahwa,"Dalam hal salaman Rasulullah berlomba-lomba untuk saling mendahului dalam menyalami sahabatnya dan dalam kebaikan apa pun."

Rian mengangguk antusias," keajaiban memaafkan, yess bagus juga tuh! Fastabiqul Khoirot, Aku jadi lebih semangat nih buat besok."

Dika tersenyum, "Kita pasti bisa, guys. Bersama-sama, kita bisa lalui hari pertama sekolah dengan baik dan penuh semangat, dan tinggal menunggu keajaiban apa yang akan Allah Ta'ala berikan tatkala kita sudah berusaha menjadi anak-anak ajaib." Pungkas Dika sambil menyalami kedua temannya mengakhiri percakapan siang itu untuk pulang ke rumah masing-masing.


Abu SaRach



SEKOLAH ANAK AJAIB

Present :

🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝

🌟 FREE TRIAL E-CLASS 🌟

🐝 Sekolah Anak Ajaib 🐝

πŸ”— Daftarkan putra-putri Ayah Bunda di Waiting List FREE TRIAL E-CLASS dengan Klik Link berikut!πŸ‘‡

https://bioqu.id/SekolahAnakAjaib


πŸ“ŒUntuk Ayah Bunda & Para Guru Hebat…

✨ Anak kita butuh bekal hidup yang lebih dari sekadar akademik!

Mari kenalkan mereka pada Allah sejak dini, agar hidupnya selalu ditolong oleh-Nya.

πŸ”— Download E-book GRATIS!

"LANGKAH AWAL ANAK SELALU DITOLONG ALLAH"

πŸ‘‰πŸ»https://bioqu.id/E-Book_Free_LAASTA

πŸ“₯Gratis! Jangan lupa bagikan untuk jariyah terbaik!


Komentar