Keajaiban Memaafkan

Sebuah Cerpen Anak Sekolah Seri Anak Ajaib


Di SD Al-Irsyad Surabaya, ada tiga sahabat baik yang selalu bersama dalam suka dan duka. Ketiganya kebetulan tinggal sekampung juga di daerah Ampel. Mereka adalah Rian, Dika, dan Farel. Mereka tidak hanya berbagi tawa dan cerita, tetapi juga saling mendukung dalam pelajaran agama.

Suatu hari Senin, 8 April 2024 ketika mereka sedang berjalan kaki dalam perjalanan pulang sholat Dhuhur di masjid kampungnya. Mereka membicarakan tentang pentingnya memaafkan orang lain yang bersalah kepada kita, bukan sebagai kerugian, melainkan sebagai keberuntungan dari Allah, mereka berdebat tentang apa arti sebenarnya dari memaafkan menjelang Idul Fitri 1445 H yang tinggal sehari menjelang.

Rian, anak yang ceria dan penyayang, berpikir bahwa memaafkan adalah tindakan yang menguntungkan semua orang. "Ketika kita memaafkan, kita memberikan kesempatan kepada orang lain untuk memperbaiki kesalahan mereka. Itu adalah tindakan yang penuh kasih dan pemaaf, seperti sifat Allah Ta'ala yang kita pelajari dalam pelajaran Aqidah Akhlak," kata Rian sambil tersenyum ingat apa yang disampaikan ustadz Mohammad di kelas.

Dika, yang cerdas dan penuh semangat, menambahkan, "Memaafkan juga membuat kita merasa lebih baik di dalam hati. Itu membuat kita lebih dekat dengan Allah Ta'ala karena kita mengikuti teladan-Nya yang penuh kasih dan pemaaf."

Farel, yang pemurung dan introspektif, ragu-ragu. "Tapi bagaimana jika orang itu terus saja melakukan hal yang sama? Apakah kita harus terus memaafkan mereka?" tanyanya.

Rian menjawab dengan bijaksana, "Memaafkan bukan berarti kita harus melupakan atau menyetujui perilaku yang salah. Tetapi dengan memaafkan, kita melepaskan beban emosional yang terkait dengan kesalahan tersebut. Kita bisa memberi tahu mereka dengan baik tentang kesalahan mereka, tapi tetap dengan hati yang lapang." Terangnya dengan yakin.

Mendengar penjelasan dari Rian, Dika, dan Farel, mereka semua merasa lebih yakin tentang pentingnya memaafkan. Mereka berjanji untuk saling mengingatkan dan membantu satu sama lain untuk selalu mempraktikkan nilai-nilai yang mereka pelajari dalam pelajaran Aqidah Akhlak.

Dari hari itu, ketiga sahabat itu belajar bahwa memaafkan bukan hanya tindakan yang mendatangkan keberuntungan dari Allah, tetapi juga merupakan cara untuk menjaga hubungan yang baik dengan orang lain dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan hati yang lapang dan penuh kasih, mereka bersama-sama melangkah menuju kehidupan yang lebih baik, di bawah perlindungan kasih sayang Allah Ta'ala.

Abu SaRach 


Teman-teman cek juga link berikut, ya :

https://abusarach.blogspot.com/2019/01/nonton-tv-islam-tanpa-install.html

Teknologi Canggih KEREEN Radio Dunia dalam sentuhan :

https://abusarach.blogspot.com/2019/04/radio-dunia-dalam-sentuhan.html


Komentar