Pesantren NURUL HAROMAIN (Ma'had Pengembangan dan Dakwah)Pencetak Kader-kader Da'i
PGTKA AN-NAFI' BKPRMI Surabaya merupakan lembaga pendidikan yang mencetak guru dan calon guru Taman Pendidikan Al-Qur'an untuk menjadi SDM guru TPA yang berkompeten sekaligus menjadi kader-kader dakwah BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia).
Selama 2 hari terhitung sejak Rabu hingga Kamis, 3-4 Maret 2022 melakukan Study Excursie bertajuk Ngaji Noto Ati ke pesantren pencetak Kader Dakwah Al-Qur'an juga yakni Pesantren NURUL HAROMAIN Pujon kabupaten Malang.
Pesantren NURUL HAROMAIN sebagai sebuah pesantren yang memiliki keistimewaan diantara pesantren-pesantren yang ada di Indonesia. Baru berdiri mulai 13 Desember 1989 di Pujon Malang Jatim.
Salah satu keistimewaannya adalah lahan pesantren merupakan tanah wakaf dari Ulama Ahlu Sunnah Wal Jamaah dari Mekkah Al Mukarramah Abuya Sayid Muhammad bin Alawi Al Maliki.
Merupakan wakaf dari dana pribadi Abuya, dan tidak mau menerima bantuan dari pihak manapun dalam pembangunan pesantren. Beliau ingin dana bersumber dari jerih payah hasil keringat sendiri. Dan baru diresmikan sendiri oleh beliau Almaghfurllah pada tahun 1991.
Meski terbilang relatif muda usia pesantren, karena baru 30 tahunan sejak diresmikan hingga saat ini, tetapi saat ini Pesantren NURUL HAROMAIN telah memiliki cabang sebanyak 90 an pesantren, dari santri alumninya. Inilah yang menjadi keistimewaan keduanya
Pola manajemen pengelolaan pesantren yang diterapkan menginduk ke pesantren Abuya Assayid Ahmad bin Muhammad Alawi Al Maliki Alhasani di tanah suci Makkah Al-Mukarramah. Hal ini disebabkan karena Abi Ikhya' Ulumuddin sang pengasuh merupakan santri alumni dari sana selama 4 tahun.
Di antara gambaran pola manajemen dalam penerimaan santri baru adalah tidak menerima santri baru melebihi dari 40 santri. Dan sebagai syarat akademik calon santri baru haruslah santri lulusan Aliyah pesantren. Dan 2 hal ini memang menjadi wasiat dari Almarhum Almaghfurllah Abuya Assayid Muhammad Alawi Al Maliki.
Santri dididik menjadi santri-santri yang siap Ngaji Laku dalam istilah ustadz Ahmad Arif Syarifuddin, santri senior yang melakukan Tajrib 'Amali atau semacam sharing aktifitas dengan seluruh peserta Study Excursie PGTKA AN-NAFI'-BKPRMI Surabaya, dalam acara Ceremoni penyambutan tamu.
Santri baru harus sudah punya bekal dan siap terjun ke masyarakat begitu diterima di LPI NURUL HAROMAIN. Mereka akan diberikan pembekalan selama 3 bulan saja untuk kemudian langsung dakwah ke TPA-TPA sekitar pesantren.
Mereka tiap hari harus melakukan pengabdian ke masyarakat. Tiga hari pertama (Senin-Rabu) santri baru harus sudah mengajar di TPA-TPA sekitar pesantren yang terjangkau dengan jalan kaki. Selanjutnya Kamis sampai Sabtu ke ke luar wilayah Pujon yakni Batu, Ngantang, Kasembon dan Kediri. Mereka diantar terlebih dahulu dengan kendaraan baru kemudian mereka tetap harus jalan kaki ke lokasi TPA yang sudah ditentukan pesantren.
Bagi yang sudah setahun belajar atau di tahun kedua santri mondok, mereka akan diberikan kewajiban untuk melaksanakan kegiatan ABS (Amal Bakti Santri) semacam KKN tiap 6 bulan yakni pada bulan Maulid dan Sya'ban atau 1 tahun 2 kali selama 21-28 hari.
Inilah diantara pola pendidikan yang disebut sebagai ilmu laku yang harus dijalani oleh 40 santri pesantren LPI NURUL HAROMAIN, sehingga menjadi kader-kader dakwah yang siap berjuang di masyarakat ketika lulus.
Pantas saja jika dalam 30 tahunan usia pesantren sudah terlahir 90 an cabang di seluruh pelosok tanah air, sehingga 1 tahun rata-rata melahirkan 3 pesantren baru. MasyaaAllah Tabarakallah.
(Abu SaRach)
.
.
Mantab
BalasHapus