PESANTREN SEBAGAI TRENDING TOPICK

Trend Dan Minat Umat Islam Indonesia Memasukkan Putra Putri Mereka Ke Pesantren

Oleh Masruri Abd Muhit Lc

Setelah menciptakan Adam alaihissalam dan meniupkan ruh padanya, Allah swt memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam. Maka semua segera bersujud kepadanya kecuali Iblis, dia menolak dan sombong serta membangkang.

Allah kemudian memerintahkan Adam dan pasangannya untuk tinggal di sorga, memakan yang ada di dalamnya dengan senang dan sesuka hati kecuali sebuah pohon tertentu. Namun kemudian syetan berhasil menggelincirkan dan mengeluarkan keduanya dari sorga dengan memakan dari pohon itu.

Maka pada saat itu Allah berfirman turunlah kalian, sebagian kalian menjadi musuh sebagian yang lain, dan bagi kalian tempat di bumi dan kesenangan sampai suatu waktu.

Adam pun menerima beberapa kalimat dari Tuhannya dan bertaubat kepadaNya dan taubatnya diterima.

Sementara syetan tatkala ditanya alasannya tidak mau bersujud kepada Adam padahal Tuhan memerintahkannya, dia menunjukkan kesombongannya, saya tidak mungkin bersujud kepada sesuatu yang diciptakan dari tanah liat sementara saya diciptakan lebih baik dari api.

Maka Tuhan melaknat dan mengusir syetan dari Surga, namun dia minta tangguh dan bersumpah untuk menyesatkan manusia anak cucu Adam, dengan kata-katanya, Tuhanku karena Engkau telah menentukanku sesat maka sungguh akan ku sesatkan mereka semua kecuali hamba hambamu yang ikhlas.

Tuhan menyetujui dan sejak itu syetan terus berusaha untuk menyesatkan manusia dan mengajak mereka mengikuti jalannya, dan mereka yang tersesat dan mengikuti jalan syetan inilah yang kemudian dinamakan sebagai golongan pengikut syetan atau hizbussyaiton, sementara mereka yang tidak tersesatkan dan tetap mengingat Allah dan mengikuti jalanNya dengan mengikuti ajaran para nabi dan rasul yang diutus oleh Allah sebagai wujud kasih sayangNya pada manusia. Mereka itulah yang kemudian disebut sebagai golongan Allah atau hizbullah.

Pergolakan, permusuhan dan tarik menarik antara kedua golongan ini akan terus terjadi dan abadi sampai kiyamat tiba.

Saat nabi Muhammad saw diutus oleh Allah saw sebagai rasul terakhir pamungkas segala nabi dan rasul, mengikuti jalan Allah haruslah mengikuti ajaran dan agama yang dibawanya yakni Islam. Maka hanya mereka yang mengikuti ajaran dan agama Islam saja yang termasuk golongan atau hizbullah, sementara yang lainnya termasuk dalam golongan hizbussyaiton.

Saat hizbussyaiton melalui Barat salibis melihat peluang menghabisi hizbullah Timur Islam, karena tercerai berainya ke banyak negara negara kecil dan lemahnya negara mereka, maka Barat melakukan serangan militer ke Timur yang kemudian dikenal dengan perang Salib.

Kegagalan Barat dalam perang Salib padahal mereka begitu yakin akan memenangkannya dengan mudah dan dalam waktu yang singkat menjadikan mereka mengetahui dan meyakini bahwa mereka tidak akan bisa mengalahkan Timur Islam kecuali dengan memerangi akidah dan cara berfikir umat Islam terlebih dulu.

Untuk itu kemudian mereka melakukan gerakan orientalisme, missionarisme, pemurtadan atau gerakan yang lain, selain mereka masih juga menggunakan perang fisik dan militer untuk mendukung gerakan mereka dengan melakukan penjajahan baik secara langsung atau tidak langsung setelah tidak menjajah secara langsung lagi.

Semula target mereka mengeluarkan umat islam dari agamanya kemudian memasukkan ke dalam aliran dan agama mereka. Namun karena kesulitan maka mereka merobah target cukup yang penting mengeluarkan umat islam dari agamanya tidak perduli masuk agama apa saja. Namun target itu pun cukup sulit, mereka merobah lagi targetnya, tidak apa apa umat islam tetap islam tetapi yang penting tidak mengamalkan dan keluar dari ajaran islam, maksudnya target mereka umat islam tetap namanya dan masih merasa islam padahal dalam kehidupannya sehari hari sudah tidak islami lagi, jauh dari ajaran islam.

Target terakhir mereka ini cukup berhasil, sehingga masyarakat islam semakin jauh dari ajaran agama, ajaran islam dalam penerapannya menjadi asing di kalangan islam sendiri, sehingga kehidupan masyarakat islam banyak yang menyimpang dari ajaran islam, deka densi moral, narkoba, pergaulan bebas menjadi biasa,

Ini semua tentu bukan hanya keberhasilan mereka tetapi juga karena faktor faktor yang lain seperti pengaruh kemajuan zaman, dampak dari kecanggihan teknologi informasi dan lain lain.

Keberhasilan mereka menjadikan kondisi sosial masyarakat islam terutama di Indonesia menjadi tidak kondusif untuk pendidikan anak anak, bukan hanya di lingkungan masyarakat luas, tetapi bahkan di lembaga lembaga pendidikan di sekolah sekolah milik pemerintah atau umum, sebagai contoh dalam masalah pergaulan muda mudi, berpacaran sudah dianggap biasa, bahkan guru banyak yang justru mendorong hal itu, kalau ada anak didik yang tidak mempunyai pacar umpamanya justru menjadi bahan ejekan dan olok olok.

Keadaan seperti ini menjadikan banyak orang tua yang kemudian merasa khawatir dan prihatin terhadap pendidikan putra putri mereka bila harus mempercayakan pendidikan kepada sekolah sekolah semacam itu selain tentu juga karena lingkungan pergaulan masyarakat yang juga memprihatinkan, sehingga kemudian mencari alternatif untuk pendidikan putra putri mereka, maka kemudian mereka memilih pendidikan pesantren, karena pesantren relatif lebih kondusif untuk itu disebabkan pesantren menggabungkan tri pusat pendidikan yakni rumah, miliu dan sekolah menjadi satu kesatuan yang diusahakan menjadi kondusif untuk pendidikan.

Hanya sayang yang merasakan dan  prihatin seperti di atas tidak lebih banyak dari yang sudah mati rasa menganggap hal itu suatu yang biasa yang tidak membahayakan masa depan putra putri mereka, justru yang seperti itu yang menjadi mayoritasnya. Hal itu terbukti masih lebih banyaknya mereka yang di sekolah umum atau di luar pesantren dari pada yang di pesantren. Hal itu selain juga karena memang belum banyaknya pesantren dibanding lembaga lembaga pendidikan umum.

Namun terus terang, akhir akhir ini memang ada gairah dan trend menaik minat orang tua memasukkan putra putri mereka ke pesantren.

Selain karena kesadaran dan merasa khawatir dan prihatin di atas, juga karena bagaimana pun kehidupan matrealisme dan tidak islami membawa kegelisahan jiwa yang berujung pada pencarian terhadap ketenangan jiwa melalui agama dan itu bisa didapatkan dalam ilmu agama yang pusatnya pada pesantren. Hal ini bisa ditandai pada banyaknya orang tua yang umum tidak tahu agama tidak berlatang pendidikan pesantren memasukkan putra putri mereka ke pesantren.

Dengan ringkas bisa saya sampaikan bahwa keadaan yang kurang kondusif di dalam masyarakat untuk pendidikan mendorong orang tua yang agamis dan prihatin terhadap kehidupan beragama untuk menyelamatkan putra putri mereka dengan penguatan pendidikan keagamaan dengan memasukkan mereka ke pesantren.

Begitu juga orang orang tua yang umum yang tidak mengenal agama dan tidak berlatar pendidikan keagamaan atau pesantren merasakan kegersangan jiwa dalam kehidupan, mereka tidak ingin putra putri mereka merasakan apa yang mereka rasakan sehingga kemudian memilih pesantren sebagai tempat pendidikan putra putri mereka.

Semoga bermanfaat dan berkah.

Daris, 4 Syawwal 1440

Komentar

  1. Pondok putri nya bagus bagat, cocok buat anakmu yg cewek pak hajir

    BalasHapus

Posting Komentar