Perjalanan Panjang Sambut Hari Fitri 1439 H
Petualangan 1
Berawal dari hunting tiket pesawat dari Surabaya ke Ternate. Berulang-ulang kulakukan demi mendapatkan tiket yang "pas".
Tentu pas waktu sesuai dengan jadwal libur dari aktifitas rutin harian pribadi maupun 2 anak perempuanku, Raysa dan Zahira.
Selain faktor jadwal tentu saja faktor harga yang kompetitif antar maskapai. Maskapai pun juga jadi pertimbangan. Karena ada maskapai tertentu yang sangat terkenal sering ada masalah.
Alhamdulillah, puji syukur ahirnya berkat kerja keras dalam perburuan tiket itu ahirnya Garuda Indonesia. Bersyukur karena branding dari bangsa Indonesia cukup lumayan, meski dulu sempat pernah ada kabar di tolak terbang di langit Eropa.
Itenary dari Garuda juga pas dengan rencana silaturrahim dengan kakak yang sudah puluhan tahun belum pernah kami kunjungi.
Mas Saifuri di Makassar ahirnya bisa kami kunjungi kediamannya saat Garuda harus transit 12 jam. Dari bandara Juanda pukul 18.00 WIB dan tiba di bandara Sultan Hassanudin pukul 20.35 WITA.
Pas lagi karena biaya, betapa saat hunting kutemukan harga yang di luar nalar dari maskapai yang sebenarnya menurutku cukup bonavide tapi menipu.
Di daftar harga tertulis 471 k belum discount dari travel, setelah booking 3 tiket ke travel maka saya harus segera melakukan transfer ke travel bersangkutan di masa time limit yang ditentukan maskapai.
Travel pun langsung meminta transfer 406 k x 3 = 1.218 k. Saya pun langsung bersemangat. Malam itu juga siap-siap ke ATM terdekat. Sebelum berangkat kusempatkan meminta travel untuk sekalian booking tiket balik sekalian.
Mengingat harga biasanya di luar musim liburan antara IDR 900K - 1500K.
Sahabat Pembaca Rahimakumullah, mohon maaf cerita "```The Real Mudik Adventure 2018``` " yang panjang, melelahkan namun mengasyikkan sepertinya tidak bisa melanjutkan secara tertulis dengan kata-kata saking panjangnya daaan gak kober...wkwkwk.
Tapi foto-foto saja kelanjutannya, soalnya tulisan ini sebenarnya sudah saya mulai sejak masih di tempat mudik kurun waktu 17-30 Juni 2018 lalu belum kelar2. Karena apa ya itu tadi karena real, panjang perjalanannya, moodnya habis...dan ciri saya setiap nulis itu, GAK ISO SAK DEG SAK NYET. You Now...? Berbeda 180° dengan mentor blog saya, Bunda Tri...juga biar beda saja dengan beliau...Wkwkwk.
Sebagai ganti terusannya adalah foto-foto berikut...👇👍
Petualangan 1
Berawal dari hunting tiket pesawat dari Surabaya ke Ternate. Berulang-ulang kulakukan demi mendapatkan tiket yang "pas".
Tentu pas waktu sesuai dengan jadwal libur dari aktifitas rutin harian pribadi maupun 2 anak perempuanku, Raysa dan Zahira.
Selain faktor jadwal tentu saja faktor harga yang kompetitif antar maskapai. Maskapai pun juga jadi pertimbangan. Karena ada maskapai tertentu yang sangat terkenal sering ada masalah.
Alhamdulillah, puji syukur ahirnya berkat kerja keras dalam perburuan tiket itu ahirnya Garuda Indonesia. Bersyukur karena branding dari bangsa Indonesia cukup lumayan, meski dulu sempat pernah ada kabar di tolak terbang di langit Eropa.
Itenary dari Garuda juga pas dengan rencana silaturrahim dengan kakak yang sudah puluhan tahun belum pernah kami kunjungi.
Mas Saifuri di Makassar ahirnya bisa kami kunjungi kediamannya saat Garuda harus transit 12 jam. Dari bandara Juanda pukul 18.00 WIB dan tiba di bandara Sultan Hassanudin pukul 20.35 WITA.
Pas lagi karena biaya, betapa saat hunting kutemukan harga yang di luar nalar dari maskapai yang sebenarnya menurutku cukup bonavide tapi menipu.
Di daftar harga tertulis 471 k belum discount dari travel, setelah booking 3 tiket ke travel maka saya harus segera melakukan transfer ke travel bersangkutan di masa time limit yang ditentukan maskapai.
Travel pun langsung meminta transfer 406 k x 3 = 1.218 k. Saya pun langsung bersemangat. Malam itu juga siap-siap ke ATM terdekat. Sebelum berangkat kusempatkan meminta travel untuk sekalian booking tiket balik sekalian.
Mengingat harga biasanya di luar musim liburan antara IDR 900K - 1500K.
Sahabat Pembaca Rahimakumullah, mohon maaf cerita "```The Real Mudik Adventure 2018``` " yang panjang, melelahkan namun mengasyikkan sepertinya tidak bisa melanjutkan secara tertulis dengan kata-kata saking panjangnya daaan gak kober...wkwkwk.
Tapi foto-foto saja kelanjutannya, soalnya tulisan ini sebenarnya sudah saya mulai sejak masih di tempat mudik kurun waktu 17-30 Juni 2018 lalu belum kelar2. Karena apa ya itu tadi karena real, panjang perjalanannya, moodnya habis...dan ciri saya setiap nulis itu, GAK ISO SAK DEG SAK NYET. You Now...? Berbeda 180° dengan mentor blog saya, Bunda Tri...juga biar beda saja dengan beliau...Wkwkwk.
Sebagai ganti terusannya adalah foto-foto berikut...👇👍
Komentar
Posting Komentar