Berkah Jurus "Disiplin Kata"

 Sebuah Cerpen Anak Sekolah : Serial Anak-anak Ajaib

Rian, Dika, dan Farel berdiskusi di Taman sekolah

Di sebuah SD Islam yang terletak di pinggiran kota Surabaya, masuk dalam wilayah Surabaya Utara, adalah tiga siswa laki-laki yang bernama Rian, Dika, dan Farel. Mereka adalah teman sekelas yang selalu bersama dalam segala aktivitas. Suatu hari, mereka mendengar tentang ilmu Anak Ajaib Disiplin Kata dari Ustadz Mohammad, guru mereka yang penuh semangat.

"Kata-kata memiliki kekuatan untuk mempengaruhi nasib kita," ujar Ustadz Mohammad dengan penuh keyakinan. "Jika kalian menggunakan kata-kata yang disiplin dalam setiap percakapan, maka rezeki pun akan mengalir pada kalian secara ajaib."

Tertarik dengan ilmu yang diajarkan oleh  Ustadz Mohammad, Rian, Dika, dan Farel sepakat untuk mempraktekkannya. Mereka berjanji akan selalu menggunakan kata-kata disiplin dalam pergaulan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah.

Hari pertama praktik ilmu Anak Ajaib, ketiganya sangat antusias. Mereka mulai menggunakan kata-kata disiplin dalam setiap interaksi dengan teman-teman sekelas dan juga dengan guru-guru mereka. Mereka mengucapkan kata-kata disiplin seperti terima kasih, memberikan pujian, dan selalu berusaha mengubah kata-kata yang tidak positif dengan kata yang lebih positif.

Misalnya kata "sakit" diganti lawan katanya kemudian ditambah kata "tidak, belum, kurang" menjadi "tidak sehat, belum sehat, kurang sehat. "Bodoh" diganti lawan katanya kemudian ditambah kata "tidak, belum, kurang" menjadi "tidak pandai, belum pandai, kurang pandai," dan lain-lainnya.

Tidak lama kemudian, keajaiban mulai terjadi. Mereka mendapati bahwa mereka lebih disenangi oleh teman-teman sekelas dan guru-guru. Mereka mendapatkan perhatian lebih dan merasa lebih bahagia dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Rian menemukan dompet di halaman sekolah 

Suatu hari, ketika sedang bermain di halaman sekolah, mereka menemukan dompet yang tercecer di tanah. Dalam dompet tersebut terdapat uang tunai yang cukup banyak. Tanpa ragu, mereka langsung membawanya kepada guru mereka. "Ustadz Mohammad, kami menemukan dompet ini di halaman sekolah. Kami ingin mengembalikannya kepada pemiliknya," ucap Rian dengan tulus.

Ustadz Mohammad tersenyum bangga melihat tindakan mulia ketiga siswa tersebut. "Kalian telah menunjukkan bahwa kebaikan akan selalu mendatangkan kebaikan, anak-anak. Jurus Anak Ajaib, Disiplin Kata tidak hanya membawa keberuntungan bagi kalian sendiri, tetapi juga bagi orang lain di sekitar kalian."

Dengan hati yang penuh kebahagiaan, Rian, Dika, dan Farel merasa bahwa ilmu yang diajarkan oleh Ustadz Mohammad bukan hanya sekadar teori, tetapi benar-benar dapat mengubah nasib mereka dan membawa kebaikan bagi semua orang di sekitar mereka. Mereka berjanji untuk terus menjaga disiplin dalam menggunakan kata-kata positif dalam hidup mereka.

Abu SaRach 


Komentar